Saturday, November 5, 2011

Statistik Sederhana Menggunakan Microsoft Excel 2007


Data dapat dibedakan atas dua macam yaitu data yang sudah dikelompokkan ataupun data yang masih belum dikelompokkan. Adapun klasifikasi jenis data dapat dibedakan menurut:
a. Sifatnya yaitu ada 2: pertama data takmetrik (seperti data nominal dan data ordinal) sedangkan yang kedua data metrik ( seperti data interval dan data rasio)
b. Sumbernya yaitu ada 2 : Pertama data primer (data yang diperoleh langsung dari penelitian) dan yang kedua data sekunder (data yang diperoleh dari data bukan dari pengukuran langsung, biasanya dari tabel, dll)
c. Cara pengumpulannya yaitu ada 2 : pertama melalui sensus, kedua melalui teknik penyampelan (teknik sampling)
d. Waktu pengambilannya yaitu ada 2 : pertama data cross-section dan kedua data deret waktu.
Saya akan membahas poin (a) bagian kedua. Data yang belum dikelompokkan misalnya data dari penjualan barang A : 2 4 5 6 7 8 4 12 15 4 9 10 11 15. Dari data tersebut dapat diketahui N (jumlah data) sebesar 14 (N=14). 2 frekuensinya = 1; 4 frekuensinya = 3; 5 frekuensinya = 1; dan seterusnya sehingga apabila semua frekuensi tersebut dijumlahkan hasilnya harus = 14. Hal tersebut masih masih gampang seadainya kita mau mencari frekuensi dari data tersebut alasannya karena datanya masih sedikit jumlahnya. Pertanyaannya bagaimana kalau datanya puluhan ataupun ratusan banyaknya? Pasti pusing tujuh keliling, serta membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan apa yang kita cari seandainya hal tersebut dihitung secara manual (tanpa menggunakan bantuan Microsoft Excel misalnya). Disini saya akan memberikan cara yang mudah untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga anda tidak perlu membuang banyak waktu hanya untuk menghitung frekuensi dari puluhan ataupun ratusan banyaknya data.
Data diatas apabila kita masukkan dalam Microsotf Excel seperti gambar dibawah ini:












Dari data tersebut apabila kita ingin mengetahui frekuensi tinggal kita awali dengan “sama dengan” saja pada kolom atau baris berapa yang kita inginkan. Contohnya kita ingin mengetahui frekuensi bilangan 4 dari data diatas. Langkahnya = COUNTIF (blok data yang kita punya = yang di lingkari dengan warna merah, bilangan berapa yang ingin diketahui frekuensinya). Jangan lupa memberikan tanda kutip awal dan akhir pada bilangan empatnya. Rumus dari data diatas di Excel yaitu =COUNTIF(B2:B14,”4”) lalu enter saja, maka kita akan menemukan bilangan 4 frekuensinya = 3. Demikian juga untuk bilangan yang lain rumus untuk mencari frekuensinya sama saja tinggal diganti bilangan berapa yang kita inginkan.
Data yang terdiri dari kelas-kelas interval, bagaimana mencari frekuensinya? Misalnya kita punya data seperti dibawah ini:

Dari data tersebut kita terlebih dahulu membuatnya ke dalam kelas-kelas interval, baru kemudian mencari frekuensinya. Langkah-langkah membuat kelas interval sebagai berikut:

1. Cari maksimum dan minimum dari data yang kita punya. Rumusnya untuk maksimum yaitu =max(blok semua data) lalu enter. Contohnya =MAX(D113:H130) lalu enter. Begitu juga dengan minimumnya tinggal diganti MAX menjadi MIN lalu enter. Dari tabel diatas diketahui Max = 9,6 dan Min = 6,19.

2. Setelah itu cari rentangnya berapa. Rumusnya: Rentang = Max – Min. Rentangnya adalah 3,41 didapat dengan cara 9,6 dikurangi 6,19.

3. Tentukan banyaknya kelas berapa? Rumusnya: = 1 + 3.3 *log (n). Rumus ini dinamakan dengan Rumus Strugges kalau gak salah,,,lupa lagi ^-^. (n) disini merupakan banyaknya data yang kita punyai. Pada tabel diatas n = 90. Rumus lengkapnya = 1 + 3.3 *log (90) maka kita akan mendapatkan nilai = 7,449. Ini berarti ada 8 kelas interval, dibulatkan menjadi 8 kelas interval. Tanda bintang (*) berarti untuk operasi kali di excel.
4. Tentukan lebar kelas berapa? Rumus = Rentang bagi dengan banyaknya kelas. Dari data tersebut yaitu 3.41 / 7.444 (=D4/D5). Kita akan mendaptkan hasilnya 0,548. Tanda slash (/) berarti operasi bagi pada rumus di Excel.

5. Kemudian buatlah kelas data dalam kelas-kelas. Caranya data minimum yang kita peroleh tadi tinggal kita tambahkan dengan lebar kelas. Misal = 6.19 + 0.548 kita akan memperoleh hasilnya 6.65 ini menjadi kelas pertama yaitu antara 6.19 sampai dengan 6.65 (6.19 – 6.65). Kelas kedua = 6.65 + 0.548 dan kita akan mendapatkan kelas kedua 7.11 yaitu antara 6.65 sampai dengan 7.11 (6.65 - 7.11). Begitu seterusnya sampai kita mendapatkan semua kelasnya yaitu 8 kelas. Batas atas kelas pertama menjadi batas bawah kelas kedua, batas atas kelas kedua menjadi batas bawah kelas ke tiga, begitu seterusnya. Ilustrasi seperti yang dilingkari warna merah dibawah ini.

6. Setelah didapat semua data seperti gambar diatas. Maka langkah terakhir adalah menghitung frekuensi masing-masing kelas interval yang telah kita buat. Ini merupakan bagian terpenting dari semuanya karena sedikit rumit dalam penentuan rumusnya di excel. Tapi kita coba langkah-langkahnya satu per satu sampai selesai dan mendapatkan frekuensi yang kita cari. Caranya:

a. Blok 9 baris kebawah, di tempat yang kosong ataupun dimana yang anda sukai. Kenapa 9 baris? karena kita memiliki kelas sebanyak 8 kelas interval maka kita selalu melebihi satu baris dari banyaknya kelas interval yang kita miliki. Seandainya kita hanya memiliki 4 kelas interval saja maka kita blok 5 baris saja kebawah, ingat selalu tambah satu baris. Misalnya kita blok pada cell AB111:AB119 lalu anda F2 pada keyboard. Terus samadengan di keyboard lalu ketik frequency(blok data awal yang kita miliki misal cell D113:H130 koma blok cell W112:W119) seperti yang dilingkari warna merah diatas, data yang telah kita buat dalam kelas interval tadi. Secara keseluruhan rumusnya menjadi =FREQUENCY(D113:H130,W112:W119)
b. Selanjutnya tekan CTRL + SHIFT + ENTER pada keyboard.

c. Hasil frekuensi yang muncul untuk kelas interval pertama dari percobaan ini pada cell AB111:AB119 yaitu baris pertama (cell AB111) ditambah dengan baris kedua (cell AB112). Baris ketiga tidak perlu ditambah lagi sampai dengan baris ke sembilan biarkan nilai apa adanya, hanya baris pertama dan kedua saja yang ditambah untuk frekuensi kelas interval pertama.

d. Selanjutnya frekuensi yang telah didapat tinggal di copy (CTRL+ C) dan pastekan (CTRL +V) pada cell yang diinginkan. Pada contoh ini saya pastekan pada cell (AA113:AA119) pada kolom yang bertuliskan frekuensi dari cell (AB113:AB119). Cell AA112 frekuensinya didapat dari penambahan frekuensi cell AB111 dengan frekuensi cell AB112 (1+9 = 10). Ingat selalu awali dengan tanda “samadengan” (= ) untuk setiap penulisan rumus dalam excel.

e. Frekuensi baris pertama cell AB111:AB119 jumlah frekuensinya adalah 1, baris kedua frekuensinya = 9, baris ketiga frekuensi = 18, baris keempat frekuensinya = 15, sampai baris kesembilan frekuensinya = 3. Apabila dijumlah kesemua frekuensinya = 90. Berarti sama dengan jumlah data awal. Apabila langkah-langkah yang dikikuti benar hasil akhir frekuensinya adalah harus sama dengan banyaknya data awal.
. Apabila rumus yang di coba gagal dan muncul pesan error, jangan lupa mengecek tanda yang digunakan setelah kita memblok cell data dalam sebuah rumus kemudian dilanjutkan dengan memblok cell data yang lain. Contoh =FREQUENCY(D113:H130,W112:W119). Setelah H130 ada tanda koma(,) itu bisa tanda koma ataupun titik koma(;) menandakan bahwa saya melakukan blok cell data sebanyak 2 kali jadi dipisahkan dengan tanda koma (,) atau tanda titik koma (;) karena akan membuat rumus di excel error apabila hal tersebut tidak diperhatikan.

g. Saya sudah mencoba rumus diatas untuk menghitung frekuensi menggunakan Microsoft Excel 2007, dan berhasil.

h. Selamat mencoba semoga sukses.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan tuliskan komentar anda.